Kamis, 13 September 2012

hati bagaikan raja

Wahyu wahyudin

00:19  -  Publik
KITA adalah RAJA dari pikiran kita.
---------------------------------------------

Tindakan seseorang sangat bergantung oleh alam pikirannya. Setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih responnya masing-masing. Ia bertanggung jawab penuh atas sikap yg ditimbulkan dari pikirannya sendiri.

Kitalah "RAJA" dari pikiran kita sendiri. Bukan lingkungan sekeliling kita. Namun lingkungan ikut serta
berperan dalam mempengaruhi cara berpikir seseorang. Apabila lingkungannya pahit maka iapun menjadi pahit, selalu curiga, dan seringkali berprasangka negatif kepada orang lain. Pikiran negatif ini semakin bertambah dan kian menguat ketika sistem informasi semakin maju, dan media informasi seperti televisi, majalah dan koran terus "membombardir" alam pikiran manusia dengan berita-berita pembunuhan, penipuan dan kejahatan-kejahatan.

Akhirnya, banyak dari kita terpengaruh. Selalu berprasangka negatif dan curiga kepada orang lain. Prasangka negatif ini mengalir dan berubah menjadi sikap "defensif" dan tertutup, karena selalu. Beranggapan bahwa orang lain musuh berbahaya. Cenderung menahan informasi dan tidak mau bekerja sama.

Akibatnya, justru diri sendiri mengalami kerugian, seperti turunnya kinerja, tidak mampu melakukan sinergi dengan orang lain, peluang-peluang emas yg terlewatkan, bahkan tersingkir di tengah pergaulan sosial.
Alhamdulillah perjalanan proses menuju raja dari fikiran kita ini dapat terjawab dengan proses dan referensi dari guru guru saya,
ada pertanyaan dari guru saya ketika itu,,
kalau fungsi mata untuk melihat,
fungsi telinga untuk mendengar,
lidah merasakan manis,pahit,dsb
lalu timbul pertanyaan APA FUNGSI HATI  ?
terhenyak saya ketika ada pertanyaan itu,,
saya bingung seribu bahasa,,
dan akhirnya pada malam kamis ini Alhamdulillah guru saya menerangkan apa itu fungsi hati
jawabannya adalah hati bagaikan RAJA,,
raja yang memerintahkan mata untuk melihat,memerintahkan telinga untuk mendengar,
maka jelaslah sudah,,
kalau raja nya jahat maka bisa jadi selauruh organ tubuhnya pun berbuat jahat,
begitu pun sebaliknya apabila hati nya baik ,bersumber dari ilmu yang hak maka organ tubuh yang lain pun akan baik,,
subhanalloh..
maka jagalah hati kita yang fithrah ini,,
smoga kita bisa terus ber thowaf suara hati yang fithrah..
sebelum pada akhir nya kita bisa berthowaf di baitulloh(ka'bah)
sebab putaran thowaf itu akan terus menguat ,sampai pada akhirnya kita bisa mencium hajar aswad,,
dan apabila kita melawan kekuatan putaran thowaf itu maka kita akan terlempar jauh dari hajar aswad itu,,
begitu pun kalau suara hati yang fithrah kita tolak,,
maka kita juga akan terjerumus pada nafsu amarah yang mengundang pad kesedihan dan kegelisahan yang m,endera hati dan fikiran kita,





Yaa Muqollibal Quluub tsabbit qolbii "alaa diniika wa 'alaa tho'atika
Amiin

1 komentar: