Minggu, 18 November 2012

hadapi tantangan

pikiran dan hati adalah aset yang paling berharga.paradigma ibarat kacamata yang mempengaruhi cara kita melihat dan cara kita bertindak.sebenarnya manusia telah di lahirkan dengan pemikiran yang fithrah,namun pendidikan dan pengalaman kita telah begitu ikut berperan untuk menciptakan bayang bayang paradigmayang menutupi penglihatan kita yang murni,sehingga kita sering sekali tidak mampu melihat secara objektif.
persepsi ini juga memperlihatkan betapa kuat nya paradigma kita mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain.sejelas dan seobjektif apa pun yang kita fikir ,kita lihat,kita akan mulai menyadari bahwa orang lain dapat melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda dan sudut pandang mereka yang kelihatannya jelas dan objektif pula.
"dimana kita berdiri tergantung darimana kita duduk".kita cenderung berfikir bahwa kita melihat segala sesuatu sebagaimana adanya,bahwa kita sudah objektif.Namun pada kenyataannya tidak .kita melihat dunia ,bukan sebagaimana dunia adanya,melainkan sebagaimana kita adanya.atau sebagaimana kita kondisikan untuk melihatnya.
ini adalah suatu kenyataan yang mengerikan ,fikiran kita bisa demikian menyesatkan tanpa di sadari ,sehingga fikirann kita sendiri akan bisa mengakibatkan diri kita membuat suatu tindakan yang salah.
oleh karena itu,fikiran harus dilindungi oleh prinsip yang sangat kuat.prinsip iman kepada Alloh,merupakan suatu pelindung yang handal dan terbukti secara efektif mampu menjaga fithrah diri,berprinsip hanya kepada Alloh akan terus menjaga diri tetap pada kondisi yang optimal.
disinilah kunci kekuatan kita,apabila prinsip ini goyah ,maka goyah pula ima kita ,dan goyah kita akhlak kita.disini lah kita harus bisa mengidentifikasi siapa sesungguhnya lawan yang akan menghancurkan aset kita itu.
musuh kita yang terberat sebenarnya adalah terletak di dalam diri kita sendiri.Manusia ,dari sisi mentalitas terdiri dari beberapa unsur musuh.
Musuh yang pertama :
adalah nafsu lahiriah...
atau yang dinamakan insting hewani.hal ini mudah terdeteksi ,karena umumnya kita mudah mengidentifikasi jenis jenis nafsu ini.sebemarnya nafsu ini berfungsi semata mata untuk mempertahankan hidup saja,tetapi apabila manusia  telah begitu dikuasai nafsu ini ,maka akan terus terbelenggu oleh nafsu yang rendah,disini alarm tanda bahaya harus terus dinyalakan agar kita waspada,alarm itu adalah SHALAT,kita harus mengaktifkan radar suara hati yang berasla dari Al Karim atau Yang Maha Mulia.suara hati untuk menjadi mulia dan suci itu harus terus di aktifkan agar dapat meredam dorongan insting hewani tersebut.
musuh yang kedua :
itu lebih berat  dan lebih sulit terdeteksi karena  kadang kadang kita sama sekali merasa tidak bersalah,padahal sebenarnya kita bersalah sekali.contohnya ,keinginan untuk berkuasa ,adalah dorongan suara hati yang tampaknya manusiawi saja.akan tetapi kekuasaan tanpa di barengi oleh suara hati adil,bijaksana,dan suci,adalah suatu malapetaka yang sangat berbahaya,contohnya hitler.dia bertindak seolah olah  sesuai dengan suara hati,karena suara hati ingin berkuasa itu,memang terdapat dalam setiap hati manusia.namuntidak di barengi dengan suara hati ILAHIYYAH,yang adil,bijaksana dan suci.hal ini sering tampilbegitu mempesona .
strategi musuh yang lain adalah dengan cara menutup suara suara hati untuk mengaburkan prinsip keesaan tauhid.contohnya ketika keingina suara hati ingin kaya sedang muncul,maka suara hati untuk bersikap jujur ditutup.jadilah ia seorang koruptor.tekhnik untuk menghadapi serangan ini adalah dengan cara "berfikir melingkar" dan mengingat semua dorongan suara hati (berfikir esa),dengan mengingat nama nama Alloh SWT.contohnya ketika kita ingin kaya,maka berfikirlah melingkar apakah kita sudah bersikap jujur,suci (bersih).bersungguh sungguh atau bersikap sabar?
musuh yang ketiga :
yang paling berat dan yang paling sulit terdeteksi bahkan sulit di sembuhkan.
adalah dorongan untuk menyembah tuhan yang lain selain Alloh.dalam arti yang luas,seperti menyembah berhala atau menggandakan tuhan.ciri mereka adalah mereka tidak mengakui Alloh ,tidak mengakui Nabi Muhammad SAW,dan tidak mengakui Al-Quran,mereka memiliki pengikut banyak sekali ,dan pengikut mereka terus bertambah secara turun temurun.Di area ini justru kita harus berhati hati sekali ,karena mereka juga adalah penduduk bumi yang harus di hormati,ingat fungsi kita adalah "rahmatan lil 'alamiin"!tidak hanya itu,berhala itu bisa berupa harta,jabatan,kehormatan,konsumenisme,ilmu,profesi, uang,mobil dan cinta..
musuh itu bergerak sangat efektif dan efisien,karena itu kita harus tahu persis dimana letak kelemahan dan kekuatan diri manusia,
serangan yang paling berbahaya adalah dia mendorong satu suara hati ,tetapi ,mebiarkan suara hati yang lain tidak bekerja,hal ini sering menipu,karena kita sudah merasa bahwa tindakan kita sudah benar,disinilaha banyak korban manusia berjatuhan.
tujuan kita di sini adalah memelihara dan melindungi keimanan yang telah kita miliki,dari tipu daya syetan,musuh kita itu.yang kita lindungi adalah prinsip kepada Alloh.
yaitu LAA ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADURROSULULLOH..

"(syetan) memberi mereka janji janji ,dan menimbulkan padanya keinginan keinginan ,tetapi syetan hanya menjanjikan mereka tipuan belaka." QS An-Nisaa : 120

wallohu 'alam..


wahyu wahyudin
cimuncang kutanagara
malangbong garut
senin 11.03 pm
19 november 2012

Senin, 15 Oktober 2012

bangkit dari keterpurukan



Setiap manusia pasti pernah mengalami musibah ataupun masa-masa sulit yang membuatnya jatuh dan terpuruk. Hal ini memang sudah menjadi garis kehidupan. Namun, kita tidak harus terus-terus terpuruk dalam musibah ataupun masa sulit yang melanda diri kita. Berikut beberapa langkah untuk dapat bangkit dari keterpurukan.
1. Yakin
“maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Alam Nasyrah : 7-8)
Sebenarnya ayat di atasmerupakan terapi islam dalam kegalauan hidup yang dialami oleh seseorang. Terapi islam yang dimaksud adalah keyakinan akan pertolongan Allah, bahwa Allah SWT akan senantiasa menolong hamba-Nya yang beriman dan selalu menegakkan kebenaran. Meskipun dalam pelaksanaannya, tidak sedikit kendala yang dihadapi, hingga yang mengancam keselamatan jiwanya. Jadi memang, dalam segala musibah apapun yang menimpa, kita harus bisa merasa yakin bahwa hal itu hanyalah bagian dari ujian yang Allah berikan untuk membuat kita lebih dewasa dalam menyikapi berbagai macam hal. Dan manakala kita merasa yakin kepada Allah bahwa segala kesusahan kita akan terbayar, maka niscaya akan ada jalan keluar dan kesusahan yang kita hadapi.
2. Optimis
Keyakinan pun akan melahirkan sikap optimis. Karena sikap optimis lahir manakala ada motivasi yang kuat dalam jiwa. Sedangkan motivasi ini bersendikan keyakinan. Karena itu, optimisme akan memupuk keyakinan, dan keyakinan akan membuahkan sikap optimis. Sikap optimis ini sangat pentig untuk menyongsong hari esok yang lebih cerah. Tanpa sikap optimis, boleh jadi perjuangan untuk meraih masa depan yang gemilang akan gagal dan kandas di tengah jalan. Tapi dengan sikap optimis ini meskipun mengalami kegagalan dan jatuh bangun, kita akan mampu bangkit dan bangkit lagi. 
Bukankah hidup ini trial and error, mencoba dan mencoba? Atau kegagalan itu dijadikan pengalaman yang berharga untuk lebih waspada dalam meraih cita-cita. Bukankah pengalaman itu guru yang terbaik? Bbukankah kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda? Dengan sikap seperti ini, kita akan memiliki tenaga, selalu optimis, dan tidak pernah putus asa dalam meraih cita-cita. Memang Allah SWT melarang hamba-Nya untuk berputus asa, dan hal ini termasuk perbuatan dosa. Sebagaimana firman-Nya:
“Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53)
3. Berusaha
Harapan tinggal lamunan dan angan-angan hanyalah impian, apabila tidak disertai dengan perbuatan. Memang keyakinan dan optimism saja tidak cukup untuk meraih cita-cita, tetapi harus di tindaklanjuti dengan usaha nyata. Dengan demikian, berusaha adalah suatu kemestian dan keniscayaan dalam mengejar cit-cita dan hari esok yang lebih cerah. Tidak ada rezki yang turun sendiri dari langit tanpa dicari. Kendati rerzki itu sudah diatur dan dibagi-bagi oleh Sang Maha Pencipta. Karena islam membenci sifat malas dan hanya berharapa belas kasihan dan uluran tangan orang lain.
Islam sangat menekankan kewajiban berusaha. Bahkan setelah beribadah, kita diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari kasab (penghasilan) (QS. Al-Jumuah :10) jadi lebih baik berusaha tapi gagal, daripada tidk melakukan apapun sama sekali.
4. Berorientasi pada masa depan
Dalam berusaha kita tidak boleh terjebak dalam rutinitas, karena pada gilirannya akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan sehingga nantinya akan mengakibatkan rendahnya kualitas dan menurunnya produktivitas kerja. Oleh karena itu, dalam bekerja/berusaha kita harus berorientasi pada masa depan. Dengan demikian, kita harus menetapkan target dan tujuan yang hendak kita capai. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang, serta visi dan misi yang jelas.
5. Bertawakkal pada Allah
Manusia hanya diwajibkan berusaha, sementara yang menentukan hasil akhirnya adalah Allah SWT. Dialah yang Maha Tahu tentang keadaan dan masa depan kita. Karenanya, apapun yang telah di putuskan oleh Allah, maka itulah keputusan yang terbaik untuk kta di sisi Allah SWT. Tinggal bagaimana kita bisa menerimanya dan mampu menarik pelajaran dari semua yang terjadi. Inilah sifat tawakkal yang mesti dikembangkan. Tawakkal adalah sikap mental yang menerima sepenuh hati dan lapang dada atas semua keputusan Allah yang menimpa diri kita. Sehingga apapun yang terjadi, meskipun terasa pahit, kita tidak boleh meratapi apalagi sampai menyalahkan dan berprasangka buruk terhadap Allah. Sikap tawakkal ini ada setelah kita berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk meraih cita-cita.
6. Sabar dan Do’a
Tidak semua yang diusahakan akan membuahkan hasil sebagaimana yang kita harapkan. Terkadang dari usaha itu bukan manis yang kita dapatkan, melainkan pahit yang dirasa. Sehingga boleh jadi akan menimbulkan masalah dan menyurutkan semangat. Maka pada kondisi seperti ini kita harus mampu bersabar. Sabar adalah sikap mental yang menerima apapun hasil yang diperoleh sambil berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkannya. Jadi, sabar yang di kehendaki adalah sabar “aktif”, bukan pasif. Karena bila pasif berarti hanya berdiam diri menerima kenyataan. Dalam menyongsong masa depan, selain kesabaran, juga di perlukan do’a. maksudnya kita memohon kepada Allah agar di luluskan segala keinginan. Doa ini sangat penting dan berperan dalam mengusung kesuksesan, karena paling tidak, akan mempertebal keimanan dan keyakinan atas keberhasilan, selain apa yang kita usahakan mendapat ridha dan perkenaan di sisi Allah SWT...


kutanagara
malangbong garut
15 okt 2012
jam 10.00 pm

Selasa, 09 Oktober 2012

khazanah dzikir



KHAZANAH DZIKIR
1. ZIKIR KHUSUS untuk umat Islam di seluruh bumi dalam rangka peningkatan kualitas jatidiri dan pendekatan kepada Allah SWT. Silahkan diamalkan untuk kehidupan yang lebih baik. Insya Allah. - Ta’awudz 7x - Istighfar Lengkap (Astagfirullah Al Adzim Aladzi Lailaha Ila Huwal Hayyul Qayyum Wa Atubu Ilaih) 9x - Yasin ayat 83 (Fasubhanaladzi…) 11x - Al Fatihah 27x - Al Ikhlas 27x - Al Falaq 27x - An Naas 27x - Ayat Kursi 18x - Tasbih 27x - Lillahi Robbil ‘alamin 27x - Al Isroo ayat 81 (Waqulja al haq…) 27x - Yasin ayat 58(Salamun…) 800x - Subhana robbika robbil izzati amma yasyifun wassalamun’alal mursalin walhamdulillahirobbil’alamin 3x Dilakukan 7-16 kali sehari.
2. Meredakan Kerusuhan Massal. - Yasin ayat 58 3x - Takbir 30 minit.
3. Perlindungan diri sendiri, keluarga atau tempat tinggal dari energi negatif. - Al Fatihah 3x. - Tasbih tanpa batas.
4. Pembersihan energi negatif terhadap seseorang tanpa getaran. - Al Fatihah 9x. - Yasin ayat 58 tanpa batas
5. Pembersihan dan transfer energi positif (Malaikat) untuk rumah. - Yasin ayat 58 11x - Takbir dgn getaran 20 minit
6. Penyembuhan AIDS, HIV, dan Hepatitis. - Istighfar lengkap 114x - Wahuwal Aliyul Adzhim 128x - Tasbih 129x - Allahu Akhbar 1 Jam. ** Catatan: di baca 1 hari 5x selama 33 hari
7. Penyembuhan Ketergantungan Narkoba (drugs) dan Minuman Keras. -Istighfar lengkap 99x -Al Fatihah 110 x -Wahuwal Aliyul Adzhim 122x -Al Ikhlas 112x -Tasbih 119x -Allahu Akhbar 1 Jam. ** Catatan: di baca 1 hari 3x selama 30 hari
8. Untuk mengobati penyakit medis dan non-medis. -Lailaha Ila Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzholimin 41x -Istighfar lengkap 41x -Al-Fatihah 41x -Al-Ikhlas 41x -Ayat Kursi 41x -Tasbih 41x -Waqulja Al Haqqu Wa Zahaqol Bathilu Innal Bathila Kaana Zahuqon 109x *** Catatan: di kerjakan 3-7x perhari
9. Untuk melenyapkan rintangan hidup - Istighfar lengkap 21x - Al Fatihah 21x - Al Ikhlas 21x - Tasbih 119x *** Catatan: di kerjakan 5x sehari
10. Untuk meningkatkan Keberuntungan -Al Fatihah 111x -Al Ikhlas 118x -Tasbih 119x *** Catatan: di kerjakan 3x sehari
11. Untuk meningkatkan kesehatan, kecerdasan dan konsentrasi -Al Fatihah 11x -Al Ikhlas 18x -Tasbih 19x -Allahu Akhbar tanpa batas *** Catatan: di kerjakan 5x sehari
12. Untuk memperoleh pasangan hidup, permasalahan Rintangan dan jalan keluarnya. - Laailaahailaa Anta Subhanaka Innikuntu Minadzolimin 135x - Istighfar lengkap 135x - Al Fatihah 135x - Al Ikhlas 135x - Al Falaq 135x - An Nas 135x - Ayat Kursi 135x - Tasbih 135x
13,untuk agar kita menjadi pintar dan cekatan bacalah ayat kursi 50 x ,terus tiupkan kedalm air hujan ,,terus langsung di minum,,insya Alloh maka kita akan diberikan kecerdasan ,
14,kalau hajat harapan kita ingin terwujud maka bacalah lahaula wala quwwata illaa billahil 'aliyyil 'adzim 300x,,mka insya Alloh hajat kita akan terkabul,
15,kalau anak kita ingin pintar dan mudah menerima amalan ataupun ilmu yang diberikan dari guru maka bacalah "bismillahirrohmaanirrohiim" 786x,tiupkan kedalam air putih dan di minumkan padaanak yang masih kecil,,syarat dilakukannya pada waktu jam 3-4 sebelum shubuh,


Ini semua adalah ikhtiar kita sebagai manusia, hanya Allah SWT yang menjadikan kesembuhan dan memberi penyelesaian.
Wasalam @@@

Senin, 01 Oktober 2012

sabar dan sholat



Sobat rohimakumullah.
Didalam QS Al Baqarah [2] ayat 153 Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

MENGAPA SABAR DAN SHOLAT SEBAGAI PENOLONG?
Sahabat
Kata sabar lebih dari seratus kali disebut didalam Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya makna sabar. Karena sabar merupakan poros, sekaligus inti dan asas segala macam kemuliaan akhlak. Jika kita telusuri lebih lanjut ternyata hakekat seluruh akhlak mulia, sabar selalu menjadi asas atau landasaannya. Misalnya :


• ‘Iffah (menjaga kesucian diri) adalah merupakan bentuk kesabaran dalam menahan diri dari memperturutkan syahwat.
• Syukur adalah bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari nikmat dari Allah SWT.
• Qana’ah (merasa cukup dengan apa yang ada) adalah sabar dengan menahan diri dari angan-angan dan keserakahan.
• Hilm (lemah lembut) adalah kesabaran dalam mengendalikan amarah.
• Pemaaf adalah sabar untuk tidak membalas dendam.
• Demikian pula keutamaan akhlak lainnya, semuanya bersumbu pada kesabaran
Dengan kata lain secara psikologis kita bisa memaknai kesabaran sebagai suatu kemampuan untuk menerima, mengolah, dan menyikapi kenyataan. Jadi sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai ridho Allah SWT.
Maka orang yang sabar adalah orang yang mampu menempatkan diri dan bersikap optimal dalam setiap keadaan. Sabar bukanlah sebuah bentuk keputus asaan tapi merupakan optimisme yang terukur. Ketika menghadapi situasi dimana kita harus marah misalnya maka marahlah secara bijak dan diniatkan untuk kebaikan bersama.

Sobat rohimakumullah.
Sedangkan sholat adalah ibadah yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan gerakan dan bacaan tertentu seperti yang telah dicontohkan Rasulullah SAW. Sholat adalah ibadah paripurna yang memadukan olah pikir, gerak, dan rasa. Ketiganya terpadu secara serasi dan selaras dan saling melengkapi. Dalam sholat terintegrasi proses latihan meletakkan kendali diri secara proporsional, mulai dari gerakan, inderawi, aql, dan pengelolaan nafsu yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa yang bersifat muthma’innah. Orang yang memiliki jiwa muthma’innah inilah yang pada akhirnya akan mampu mengaplikasikan nilai-nilai sholat dalam keseharian yaitu nilai-nilai yang didominasi kesabaran paripurna. Prakteknya tercermin dalam sikap penuh syukur, pemaaf, lemah lembut, penyayang, tawakal, qana’ah, menjaga kesucian diri, istiqomah dsb. Dengan kata lain, orang yang sholatnya baik dalam hidupnya akan dipenuhi sifat sabar yang tercermin dalam tingginya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itulah maka Rasulullah, para sahabat, dan orang-orang shaleh menjadikan sholat sebagai istirahat, sarana pembelajaran, media pembangkit energi, sumber kekuatan dan pemandu untuk meraih kemenangan. Ketika mendapat rezeki melimpah, sholatlah ungkapan kesyukurannya. Ketika beban hidup makin berat, maka sholatlah yang meringankannya. Ketika rasa cemas membelenggu, sholatlah yang membebaskannya.
Maka tak heran bila khubaib bin Adi ketika akan menjalani eksekusi mati, dedengkot kafir quraisy memberi kesempatan untuk mengajukan permintaan terakhirnya. Apa yang dia minta? Ternyata yang diminta adalah kesempatan untuk sholat. Dengan kusyuk sholat dua rakaat ditunaikan. Selepas itu beliau berkata,”Andai saja aku tidak ingin dianggap takut dan mengulur-ulur waktu niscaya akan kuperpanjang lagi sholatku ini”.
Sobat. Rahimakumullah.
Memang sholat yang baik akan menghasilkan kemampuan bersabar. Sebaliknya kesabaran yang baik akan menghasilkan sholat yang berkualitas yaitu terjadinya dialog dengan Allah SWT sehingga melahirkan kenikmatan, ketenangan yang tak terhingga di hati. Barangsiapa yang mampu merasakan nikmatnya berdialog dengan Allah SWT didalam Sholat maka niscaya Allah SWT akan membuka lebar-lebar pintu pertolonganNya.
Sudahkan sholat kita demikian?
Oleh karena itu marilah kita berusaha menegakkan sholat dan mewarnai kehidupan kita penuh kesabaran agar pintu pertolongan senatiasa terbuka lebar untuk kita. Amin.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bishowab.

cimuncang 
kutanagara malangbong garut
01 oktober 2012
22.00 pm

Sabtu, 29 September 2012

4 jurus perubahan

orang selalu banyak bertanya ke dalam fikiran dan ke dalam relung bathinnya,,
apa yang harus saya lakukan untuk melakukan perubahan nyata untuk meraih harapan dan mimpi besar dalam hidup,,
disini saya akan mencoba berbagi pengalaman yang berharga dari perjalanan sewaktu saya menjalani perjalanan sampai saya berada di titik saat ini,,
dan saya memberi nama konsep empat jurus perubahan,,
entah apa namanya,,tapi yang jelas ,,semoga cukup bermanfaat,,
pertama,,
untuk mendapat perubahan yang berarti kita harsu mulai dari diri sendiri,,
sebab sehebat apapun motivasi orang di sekitar kita ,kalau kita tidak ingin sembuh akan sangat tdak ada artinya,,
langkah awal dalam perubahan adalah kita harus mempunyai rasa Percaya Diri atau di kalangan anak muda kita sering menyebutnya PD,,
kenapa PD,,
luar biasa sekali akan terasa ..sebab rasa percaya diri bisa mengikis rasa minder,,bahkan gelombang energi kita akan besar terasa,,ingat setiap orang adalah pengaruh,kalau kita tidak bisa mempengaruhi maka kita akan di pengaruhi,,itu rumus sosial,,
akan sangat beda sekali PD dengan sombong,,kalau PD datang nya dari relung hati,sedangkan sombong dari keahkuhan diri yang akan berakibat fatal buat diri kita dan orang orang yang ada di sekitar kita,
orang yang percaya diri akan sangat optimis walau dia sedikit kontroversi,,walau dia menemukan kegagalan tapi disanalah dia akan terus bangkit dan memperbaiki dirinya,,
tak olah hanya seperti kisah napoleon bonaparte yang notabenenya hanya seorang pengembala kambing,,tapi dia sangat merasa percaya diri bahwa dia ingin dan punya kemampuan untuk memimpin dunia.dan dia buktikan dengan usaha yang optimal dia mampu mempin dunia,,
bahkan dia tercatat sebagai orang nomor satu terbaik dalam pidato nya,,
dia bilang "keberhasilan saya adalah totalitas saya"
dia sangat total PD sekali dan bisa mempengaruhi orang di sekitarnya bahkan dunia,,
langkah ke dua ,,
adalah selalu menanamkan moto "tiada prestasi yang di raih dengan leha leha,,"
kalau kita ingin menjadi orang biasa maka cara kita pun harus luar biasa,
mungkin kita sering bertanya ke benak kita kenapa kita biasa saja,,
mungkin saja cara kita nya yang masih biasa juga,,
kalau kata bapak ary ginanjar dalam buku ESQ,,
dia bilang nasib kita tergantung kebiasaan kita,,
ok,,,
kita buktikan,,!!
seperti lalat dan lebah,,
lalat selalu mata nya melihat apa yang bau bau,sedangkan lebah dia selalu melihat bunga bunga yang harum dan dia mengambil sari nya dan mengeluarkan madu yang luar biasa fungsi dan keindahan nya,,
mereka punya motto dalam hidup mereka kalau lalat mereka selalu melihat yang bau bau dan lebah selalu melihat yang harum harum,,
itulah yang membedakan nasib mereka,,,
sebabnya adalah "kebiasaan"..
langkah ke tiga..
"siap bersaing"..
maksudnya kita harus bisa memposisikan posisi kita,,
kalau kita punya cita cita ingin jadi pengusaha maka kita harus bergaul dengan pengusaha juga,,
kalau kita ingin menjadi seorang guru maka kita juga harus bisa gaul dengan guru,,
sebab secara tidak langsung persaingan itu tetap akan ada,,
maka kita juga harus mempunyai referensi yang luar biasa untuk membentuk kebiasaan kebiasaan kita,
sebab di balik rahasia orang besar selalu ada orang besar di belakangnya,,
kalau kita tidak siap bersaing dalam hal besar,,maka otomatis kemampuan kita akan cukup standar dan biasa biasa saja,,
dan langkah ke empat adalah..
"ibadah secara kontinyu"..
apalah gunanya rasa percaya diri,prestasi yang hebat,dan persaingan yang luar biasa kalau tohbibadah kita tidak kontinyu,,
sebab inilah kunci dari inti semua,,
Rasululloh SAW telah banyak mengajarkan amalan untuk kebutuhan kita,
kalau buat rizki yang luar biasa,beliau mengajarkan untuk selalu melaksanakan sholat dluha,
kalaub ingin di tinggikan derajat maka kita harus sholat tahajud,,
ingin perwujudan harapan,maka seringlah sholat hajat,,
disanalah ada semacam energi yang luar biasa yang mampu menggetarkan suara hati kita bahkan orang orang di sekeliling kita,,
tanpa ,melupakan sholat yang wajib lima waktu,,
kita tambah manjemen investasi kita dengan sholat sunat dan doa yang luar biasa,
sebab yang paling berbahaya adalah bukan kita tidak mampu meraih haraoan dan tjuan kita,tapi yang paling berbahaya adalah kita tidak mempunyai tujuan hidup,,"
inilah 4 jurus versi saya ,,
semoga bermanfaat,,
untuk anak anak sekolah yang sedang menuntut ilmu,
para pengusaha yang sedang berusaha mewujudkan harapan nya,
atau seorang santri yang sedang berjihad untuk mengkafarati penyakit bodoh,
semoga ada manfaat nya,,

"Dan janganlah engkau turut apa apa yang engkau tidak ada ilmu padanya,sesungguhnya pendengaran,penlihatan dan hati,semuanya akan ditanya"
QS . Al israa: 36..

salam penuh perubahan
dan semangat,,!!!
cimuncang kutanagara
 malangbong garut
30 september 2012
13.00 pm
wahyu wahyudin

Rabu, 19 September 2012

manajemen doa



Doa sebagai ekspresi dzikrullah dalam detak spiritualitas yang merupakan saripati ibadah sebagaimana sabda Rasul (HR. Bukhari dan Muslim) memberikan makna kesadaran diri cognizance (self awareness) yang senantiasa merasakan kehadiran Alloh dan pengakuan kelemahan diri. Doa pada dasarnya bukan sekadar ritual melainkan sebuah oase di tengah gurun kebisingan dan sebuah taman di tengah rimba keresahan duniawi. Sebab doa sebagai manifestasi dzikrullah menjanjikan ketenangan dan keteduhan batin apa yang sangat dirindukan oleh manusia zaman modern seperti pesan perjalanan spiritual John Kehoe, penulis buku best seller Mind Power melalui pengalaman kontemplasi dan meditasi doa (QS. Ar-Ra’d:28). Doa yang benar akan membawa keteguhan istiqamah dalam prinsip hidup dan dengan doa seseorang akan memiliki sikap optimis, karena doa pada hakikatnya merupakan rintihan dan curhat hamba kepada al-Khaliq sebagai pemilik segala kekuatan dengan harapan curahan pertolongan.

Karena doa merupakan bagian dzikrullah, maka ia otomatis tidak dapat dipisahkan dari keimanan kepada Allah yang senantiasa ada untuk dipuja dan dimohon yang telah memerintahkan hamba-Nya untuk tidak jemu memohon kepada-Nya dan Dia mencintai hamba-Nya yang rajin berdoa secara benar dan kontinyu sebagaimana kesimpulan Karl Jasper bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang tak kenal lelah untuk mendengarkan doa manusia. (QS. Al-Mukmin:60, al-A’raf:55-56)

 dalam terminologi Islam, konsideran doa tidak sekadar rasa takut (khouf) yang melahirkan jiwa tabah dan berani dan rasa harapan (roja’) yang melahirkan jiwa yang optimis dan menumbuhkan motivasi, melainkan juga terdapat gelora rasa cinta (mahabbah) yang menghidupkan dan menerangi jiwa yang akan semakin mesra dengan Allah Sang Maha Kekasih. (QS. Al-Anfaal:2)

Gumam mulut dan ucapan lidah di dalam berdoa bukanlah hakikat dari doa itu sendiri, karena doa merupakan esensi jiwa yang harus disampaikan dengan sepenuh kalbu dan dari nurani terdalam dengan penuh kesadaran (QS. Al-A’raf:205). Bermunajat kepada Allah sudah semestinya memerlukan manajemen doa, karena betapa banyak orang yang berdoa panjang disertai suara keras dan lelehan air mata, namun tidak disertai fiqih doa sehingga doanya tidak efektif betapapun tulus pintanya.

Kekuatan doa yang akan mengalirkan energi dahsyat dan banyak mukjizat dalam hidup memerlukan kekuatan dalam berdoa yang berupa keyakinan. Sebuah pengalaman nyata yang saya alami secara pribadi membenarkan hal itu. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah diamanahi untuk membimbing jamaah haji dan peristiwa ajaib itu bermula pada prosesi haji di Mina di mana beberapa jamaah saya tersesat dan terlepas dari rombongan sehingga membuat kami semua kerepotan mencari-cari mereka beberapa hari. Akhirnya, pada saat klimaks tidak ada harapan lagi menemukan mereka kecuali bergantung doa kepada Allah Yang Maha Kuasa dan diliputi rasa tanggung jawab, maka dengan penuh keyakinan yang sulit digambarkan saya berdoa kepada Allah di depan jumrah ‘Aqabah dengan berucap lirih “Ya Allah, jika Janji-Mu memang benar, tanah suci-Mu memang mulia, dan hari suci-Mu memang agung, pertemukanlah kami dengan mereka yang hilang sekarang juga.” Dan apa yang terjadi sekejap setelah itu sungguh sempat memerindingkan bulu kuduk saya dengan serta merta jamaah yang hilang berlalu di hadapan saya dan seketika spontan kami memanggil dan akhirnya bertemu dengan mereka. Kejadian itu sempat membuat hati kami haru dan bertambah yakin bahwa “Maha benar Engkau Ya Allah dengan segala janji-Mu; berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku-kabulkan”.
doa yang penuh kekuatan iman akan dapat memberikan kesembuhan. Hal itu secara empirik terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Randolph Byrd, seorang kardiolog dan mantan profesor Universitas California terhadap 393 pasien di Rumah Sakit Umum San Fransisco yang dibagi secara acak dan dikelompokkan pada tempat yang berbeda. Setiap pasien didoakan oleh lima puluh tujuh orang. Hasilnya sungguh sangat menakjubkan. Pasien yang didoakan menunjukkan keadaan yang jauh lebih baik daripada mereka yang tidak didoakan. Mereka hanya membutuhkan 20% antibiotik daripada kelompok yang tidak didoakan yang kemungkinan terkena pulmonary edema ‘paru-paru basah’ 30% lebih kecil. Pembuktian ilmiah tentang kekuatan doa ini, diteruskan dengan penelitian terhadap tumbuh-tumbuhan. Benih gandum yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu benih yang didoakan dan yang tidak. Hasilnya ternyata benih yang didoakan tumbuh dengan cabang-cabangnya yang kuat dan lebih banyak dibandingkan dengan benih yang tidak didoakan

Menurut Norman Vincent Peale dalam The Power of Positive Thinking bahwa dewasa ini orang cenderung sering berdoa dibandingkan sebelumnya, karena mereka semakin merasakan bahwa doa dapat menambah efisiensi pribadi dan doa membantu mereka menyadap kekuatan dan memanfaatkan kekuatan yang tersedia. Doa sebagaimana kesimpulan pakar psikologi merupakan kekuatan terbesar yang tersedia bagi seseorang dalam memecahkan masalah pribadinya. Kekuatan doa adalah manifestasi dari energi seperti halnya ada teknik ilmiah untuk pelepasan energi atom, maka ada prosedur ilmiah untuk pelepasan energi spiritual melalui mekanisme doa. Kekuatan doa tampaknya bahkan mampu menormalkan proses penuaan, meniadakan atau membatasi kelemahan dan kemunduran.

Untuk mendapatkan hasil yang efektif dari doa, Peale menawarkan sepuluh kaidah dalam manajemen doa; 1. Meluangkan beberapa menit dalam setiap hari untuk hanya berfikir dan mengingat Tuhan; 2. Berdoa secara lisan dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan wajar sesuai suara hati; 3. Berdoalah sementara Anda memulai urusan kehidupan sehari-hari; 4. Jangan selalu meminta ketika Anda berdoa melainkan juga dengan pujian dan mengucapkan syukur; 5. Berdoalah dengan keyakinan bahwa doa yang sungguh-sungguh dapat menjangkau siapapun yang Anda kasihi; 6. Jangan pernah menggunakan pikiran negatif dalam berdoa; 7. Selalu ekspresikan kesediaan untuk menerima kehendak Tuhan; 8. Latihlah sikap menyerahkan segalanya ke dalam tangan Tuhan; 9. Berdoalah untuk orang-orang yang Anda tidak sukai atau memperlakukan Anda dengan buruk; 10. Buatlah daftar orang yang ingin Anda doakan. Semakin banyak Anda berdoa untuk orang lain, khususnya mereka yang tidak berhubungan dengan Anda, semakin banyak hasil doa akan kembali kepada Anda.
Kaidah kesepuluh tersebut sebenarnya juga dianjurkan oleh Frank Laubach dalam bukunya Prayer, the Mightiest Power in the World melalui teknik mengalirkan energi doa yang positif, ibarat tembakan strum listrik kepada siapapun tanpa pandang bulu termasuk orang-orang di jalanan yang ditemuinya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw. bahwa seseorang yang mendoakan orang lain maka malaikat akan berdoa serupa untuknya.

Imam An-Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar menyebutkan bahwa syarat diterimanya doa adalah energi yang dikonsumsi untuk berdoa adalah halal dan berusaha menjauhi perbuatan maksiat. Imam ar-Razi mengatakan dalam pesan doanya: “Bagaimana aku berdoa kepada-Mu sementara aku berbuat maksiat, dan bagaimana aku tidak berdoa kepada-Mu padahal Engkau Maha Pemurah.”

Dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin, Imam al-Ghazali menyampaikan sepuluh metode dalam manajemen doa yang efisien untuk mendapatkan hasilnya yang efektif; 1. Memilih waktu yang tepat dan memanfaatkan saat-saat mulia seperti Ramadhan, ‘Arafah, Jum’at, dan saat sepertiga akhir di waktu sahur yang merupakan saat mustajab; 2. Memanfaatkan kondisi yang mustajab (terkabul) seperti kondisi sujud, jihad, turun hujan, qamat; 3. menghadap kiblat, menengadahkan tangan, dan mengusap wajah saat selesai; 4. menyederhanakan suara dan menghindari suara keras; 5. menyederhanakan bahasa doa dan lebih afdhal bila takut salah ucap sebaiknya menggunakan doa al-Qur’an dan doa yang diajarkan atau dilakukan oleh Nabi; 6. penuh khidmat, khusyu’ dan emosi jiwa; 7. bersungguh-sungguh dalam memohon dan berharap yang disertai keyakinan dikabulkan doanya; 8. menekankan permohonannya dan dapat mengulanginya tiga kali tanpa disertai prasangka akan lama dikabulkannya; 9. memulai doanya dengan dzikir dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Rasulullah; 10. Itikad tulus dan niat kuat untuk bertaubat secara benar dan merehabilitasi akibat kezhalimannya serta berhijrah kepada Allah.

Doa merupakan kekuatan dan energi yang tiada tara karena ia terhubung dengan Dzat Yang Maha Kuasa. Doa bagi seorang mukmin adalah senjata (silah) karena tidak ada perlindungan dan daya kecuali dari Allah. Sungguh tidak tahu diri seseorang yang hanya tergantung pada materi yang rapuh dan fana sehingga meremehkan kekuatan doa. Alangkah celakanya orang yang merasa telah banyak berdoa dan bahkan pada waktu dan tempat yang mustajab, namun tak kunjung efektif, karena sesungguhnya ia membiarkan virus haram dalam konsumsinya menghambat aliran frekuensi doa untuk sampai kepada Allah. Adalah sangat beruntung orang yang hembus nafasnya selalu mengandung unsur doa yang benar sesuai kadar dan komposisi yang tepat serta bersih dari partikel haram yang mengganggunya keterkabulannya. 

doa adalah senjata bagi ummat mukmin,,
logikanya seperti sebuah televisi jika kita ingin menghidupkan tv maka harus ada aliran setrum yang masuk,itu ibaratnya adalah doa kita,dan jika siaran nya ingin tertangkap maka harus ada antena atau radar,,dan itu adalah hati...
kalau kita ingin mewujudkan harapan dan mimpi kita maka kita harus optimalisasi usaha dan doa,
salam penuh semangat,
semoga bermanfaat,
Wallahu A’lam Wa Billahit Taufiq Wal Hidayah. [


cimuncang kutanagara 
malangbong garut
19 september 2012
19.30 pm